Kinerja KUA dan Protokol Kesehatan: Sebuah Adaptasi

Revolusi industri 4.0 membuka ruang komunal baru yang disebut dengan media sosial, dimana masyarakat menjadi semakin mudah dalam menyampaikan aspirasi, saran, dan kritik terhadap kinerja pelayanan publik yang diselenggarakan oleh lembaga pemerintah, tak terkecuali pada Kantor Urusan Agama (KUA). Produktivitas KUA Panggang di Kabupaten Gunungkidul ditentukan dari kualitas sumber daya manusia dan penilaian kinerjanya, dimana pada awal masa pandemi Covid-19 harus disertai dengan adaptasi penyesuaian protokol kesehatan. Di tengah proses perubahan sosial akibat pandemi tersebut, penilaian yang tetap baik seiring tingginya angka Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap kinerja pelayanan di KUA Panggang membuat Daning Martanti (NIM. 17102040075) tertarik untuk menggali lebih dalam fenomena tersebut melalui skripsi berjudul "Adaptasi Sistem Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia pada Kantor Urusan Agama (KUA) Panggang Kabupaten Gunungkidul di Awal Pandemi Covid-19".

Penelitian skripsi yang dibimbing oleh Bayu Mitra A. Kusuma, S.AP, M.AP, M.Pol.Sc ini mengacu pada teori Michael Armstrong tentang lima tahapan evaluasi kinerja yang meliputi pencatatan dan analisis evaluasi kinerja, pengambilan sampel dokumentasi kinerja, identifikasi pengalaman evaluasi kinerja, survei sikap pegawai, dan pengkajian ulang peningkatan kinerja lembaga. Teori ini dipilih sebagai pisau analisis karena menekankan pembelajaran terus menerus dimana salah satu tahapannya adalah adaptasi yang ekuivalen dengan tema penelitian ini. Daning Martanti berhasil mempertahankan skripsi tersebut di depan penguji Dr. Hikmah Endraswati, S.E, M.Si dan Munif Solikhan, S.Sos.I, MPA pada hari Rabu tanggal 2 Juni 2021 pukul 07:30-08:30 WIB dengan nilai A.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa adaptasi sistem evaluasi kinerja sumber daya manusia pada KUA Panggang di awal pandemi Covid-19 telah berjalan baik yang dibuktikan dengan: Pertama, pencatatan dan analisis evaluasi kinerja melalui evaluasi formal dan non formal yang sebelum pandemi dilakukan secara luring telah beradaptasi menjadi daring. Kedua, baik sebelum dan setelah terjadi pandemi Covid-19 pengambilan sampel dokumentasi kinerja melalui pencetakan LKB, SKP, dan pengambilan dokumentasi foto, namun setelah terjadi pandemi jumlah dokumentasi foto dikurangi untuk mengurangi kontak kerumunan. Ketiga, identifikasi pengalaman evaluasi melalui evaluasi formal dan non formal dimana sebelum pandemi dilakukan melalui luring, setelah terjadinya pandemi juga dirubah secara daring. Keempat, survei sikap pegawai sebelum pandemi dan setelah terjadinya pandemi tetap dilakukan melalui pengamatan secara langsung oleh Kepala KUA Panggang. Kelima, pengkajian ulang peningkatan kinerja lembaga sebelum dan setelah terjadinya pandemi Covid-19 tetap dilaksanakan secara koordinatif.

Editor: Shofi’unnafi, M.M.

Liputan Terkait

Liputan Terpopuler