Selenggarakan Workshop Pengembangan Laboratorium, Prodi MD Perkuat Kompetensi dan Daya Saing melalui Jejaring Alumni

YOGYAKARTA - Laboratorium Manajemen Dakwah merupakan miniatur profesi Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Laboratorium ini berorientasi pada transformasi fungsi pembelajaran menjadi ruang integratif antara teori dan praktik, sehingga mencerminkan dunia kerja yang sesungguhnya.

Seiring dengan perkembangan kebutuhan dunia profesional, Laboratorium Manajemen Dakwah tidak hanya difungsikan sebagai ruang pelatihan teknis, tetapi juga sebagai pusat pengembangan kompetensi, inovasi, dan kolaborasi lintas generasi akademik. Melalui laboratorium ini, mahasiswa diarahkan untuk berlatih mengelola program keislaman, menerapkan manajemen dakwah secara aplikatif, serta membangun jejaring profesional bersama para alumni.

Sebagai upaya penguatan tersebut, pada 27 Oktober 2025 Program Studi Manajemen Dakwah menyelenggarakan Workshop Pengembangan Laboratorium dengan tema “Laboratorium Manajemen Dakwah sebagai Miniatur Profesi: Membangun Kompetensi dan Daya Saing melalui Jejaring Alumni”. Kegiatan ini menghadirkan Agus Futuhul Ma’wa, M.E., alumni Manajemen Dakwah angkatan 2016, sebagai narasumber. Saat ini, ia tengah menempuh studi Program Doktoral Perekonomian Islam dan Industri Halal di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada sebagai awardee beasiswa LPDP.

Dalam pemaparannya, Agus menegaskan bahwa jejaring alumni memiliki peran strategis dalam pengembangan laboratorium sebagai mitra pembelajaran. Alumni dapat berkontribusi melalui pemberian wawasan praktis, pendampingan (mentoring), serta pembukaan akses terhadap peluang karier dan dunia kerja keislaman. Sinergi antara mahasiswa, dosen, dan alumni dinilai penting untuk membangun ekosistem pembelajaran yang berkelanjutan, inovatif, dan relevan dengan perkembangan zaman.

Melalui workshop ini, Program Studi Manajemen Dakwah menegaskan komitmennya untuk tidak hanya meningkatkan kapasitas laboratorium secara fisik dan administratif, tetapi juga memperkuat nilai profesionalisme, kompetensi, serta daya saing lulusan Manajemen Dakwah, baik di tingkat nasional maupun global.