Workshop Pengembangan Modul Praktikum: Langkah Taktis Optimalisasi Laboratorium Prodi MD
Bandungan – Semarang, Program Studi Manajemen Dakwah (Disingkat: MD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengagendakan kegiatan Workshop Pengembangan Panduan / Modul Praktikum di Amanda Hills, Bandungan, Semarang selama 2 hari tanggal 25-26 Juni 2024.
Kegiatan workshop ini mengundang 2 (dua) narasumber dari Pengurus Perkumpulan Ahli Manajemen Dakwah Indonesia (PAMDI). Di antaranya yaitu Sutrisno, M. Pd.I (Kaprodi MD UIN Salatiga) dan Fathurrohman Husen, M. S. I (Koordinator Prodi MD UIN Raden Mas Said Surakarta).
Ketua Program Studi MD UIN Sunan Kalijaga, H. M. Toriq Nurmadiansyah, M. Si., berkesempatan memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya upgrade panduan / modul praktikum prodi MD baik itu kaitannya dengan praktikum Mandiri maupun praktikum Profesi. Tentu pengembangan modul praktikum ini, harus disesuaikan dengan kondisi kebutuhan saat ini, seperti peningkatan kemampuan akademik mahasiswa dan kemampuan teknis mahasiswa dalam bidangnya masing-masing. Serta mesti disesuaikan dengan kebutuhan tuntutan dunia kerja dan akreditasi ke depan. Tutur kaprodi dalam sambutan pembuka kegiatan tersebut.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Munif Solikhan, MAP. Moderator mempanelkan kedua narasumber lalu dilanjutkan dengan Focus Group Discussion Bersama para peserta yang hadir yakni dosen MD UIN Sunan Kalijaga.
Berkesempatan menyampaikan materi pada sesi pertama yaitu Sekretaris PAMDI Wilayah Jawa-Nusa Tenggara yang sekaligus juga menjadi Kaprodi MD UIN Salatiga, Sutrisno, M. Pd. I. Ia menyampaikan pentingnya modul praktikum sebagai bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis. Selain itu SOP dalam pengembangan modul juga diperlukan, tujuannya agar sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam pengembangan modul ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti koordinasi antara dosen, laboran, dekanat, dan juga prodi, lalu diselenggarakannya workshop, hingga menganalisis dampak sehingga tersusunnya materi modul praktikum secara komprehensif. Tutur Beliau.
Narasumber selanjutnya, Fathurrohman Husen, M.S.I menyampaikan tentang bagaimana prodi MD bisa mengoptimalisasi penggunaan laboratorium manajemen dakwah sebagai tempat praktikum. Ia menyampaikan mata kuliah wajib prodi yang berbasis KKNI-MBKM yang disepakati bersama oleh PAMDI bisa menjadi mata kuliah yang dijadikan sebagai bahan praktikum. Ia juga menuturkan, pentingya laboratorium diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) fungsi, seperti laboratorium Pendidikan, laboratorium pelayanan, dan laboratorium Riset.
Sesi panel selesai, kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion. Kemudian kegiatan ditutup oleh pengarah acara yaitu Sekprodi MD H. M. Irfai Muslim, M. Si. Harapan dalam kegiatan workshop ini, semoga menjadi upaya penting dalam meningkatkan fungsi laboratorium manajemen dakwah dalam meningkatkan kemampuan akademik dan non-akademik mahasiswa yang salah satunya diwujudkan dalam kegiatan praktikum profesi dan mandiri.